Deskripsi
Istilah “robohnya demokrasi” menunjukkan fakta, bahwa demokrasi di Bumi Pertiwi Indonesia sedang dalam kondisi buruk, berkemunduran, dan memiliki banyak persoalan. Dalam laporan tahunan Freedom House, robohnya demokrasi Indonesia diakibatkan oleh buruknya kebebasan sipil terutama sejak satu dekade terakhir (2014-2023). Para ilmuwan dan Indonesianis menilai buruknya demokrasi Indonesia karena faktor kepemimpinan kepala negara yang cenderung pada gaya otoriter. Bahkan The Economist (media ternama Inggris) pada 2021 menjuluki rezim Jokowi sebagai era baru otoritarianisme yang lebih buruk dari era Orde Baru.
Buku ini mengungkap fakta bahwa konsolidasi demokrasi di Indonesia masih jauh dari nilai-nilai substansial demokrasi dan falsafah Pancasila. Duabelas artikel yang menyajikan catatan kritis di buku ini merupakan refleksi yang harus menjadi perhatian publik sekaligus menjadi pendidikan politik agar kita bekerja keras untuk menyongsong masa depan Indonesia yang lebih baik. Karya ini dapat menjadi referensi mata kuliah Studi Demokrasi dan buku bacaan bagi mahasiswa, peneliti, aktivis, dan dosen di lingkungan Fisipol/FISIP. Semoga kehadiran buku ini dapat menjadi refleksi bersama untuk kebaikan demokrasi dan demokratisasi di Indonesia.
-oOo-
Buku ini merupakan program yang diinisiasi oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dalam rangka merefleksikan perjalanan seperempat abad demokrasi Indonesia.
- Penulis: Bambang Wahyu Nugroho; Denda Gita Rahman; Dian Eka Rahmawati; Fery; Ikrar Nusa Bakti; Juhari Sasmito Aji; Moch. Edward Trias Pahlevi; Otto Trengginas Setiawan; Ridho Al-Hamdi; R. Siti Zuhro; Tunjung Sulaksono
- ISBN: 978-623-08-0955-2
- Halaman: 240
- Ukuran: 15 x 23 cm
- Tahun Terbit: 2024
Review
Belum ada ulasan.