Literasi Fenomena Kimia-Fisika Alam Pragempa Bumi – Muhyiatul Fadilah; Anna Permanasari (E-Book)

Rp55,000

, Product ID: 41780

Deskripsi

Sebagian besar gempa bumi disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik. Sumatra Barat memiliki status rawan bencana gempa bumi karena berada di daerah pertemuan lempeng dan daerah patahan (sesar). Sebanyak 39 gempa bumi signifikan telah terjadi di provinsi/kabu- paten/kota di Sumatra dari tahun 2004 sampai 2017. Sekitar 45% gempa bumi berkekuatan besar tersebut terjadi di Provinsi Sumatra Barat dan Kepulauan Mentawai yang berjarak 222 km dari Sumatra Barat. Menanggapi kondisi rawan gempa bumi, masyarakat Sumatra Barat perlu meningkatkan kesiapsiagaan bencana. UNESCO/LIPI (2006) telah menetapkan lima parameter kesiapsiagaan bencana sebagai indikator tingkat kesiapsiagaan masyarakat di daerah rawan bencana. Pengenalan prekursor alami dan hewani gempa bumi merupakan komponen parameter pengetahuan yang menjadi dasar untuk peningkatan kemampuan rencana tanggap darurat, sistem peringatan dini, mobilisasi sumber daya, dan kebijakan serta panduan. Penerapan prekursor alami dan hewani gempa bumi saat ini telah berkembang dengan melibatkan kemajuan dalam bidang teknologi dan informasi seperti data-hubs dan crowdsourcing. Radon merupakan salah satu gas yang dilepaskan saat terjadi tekanan di lapisan batuan penyusun lempeng tektonik. Pemancaran (emanasi) radon disertai dengan pelepasan ion positif yang mudah bergerak menuju permukaan tanah dan udara. Mekanisme emanasi radon dideskripsikan dalam Model Kompresi dan Model Kopel LAI. Emanasi radon juga mendorong terjadinya reaksi oksidasi menghasilkan hidrogen peroksida, terutama di bagian lapisan tanah yang mengandung air. Emanasi radon memengaruhi sifat muatan di atmosfer. Kelimpahan ion positif di atmosfer menyebabkan ionisasi di lapisan ionosfer pada ketinggian sekitar 60 km hingga 500 km. Ionisasi secara alami juga terjadi akibat radiasi Ultraviolet (UV) dari matahari dan radiasi Sinar X. TEC merupakan salah satu indikator ionisasi di atmosfer yang digunakan sebagai prekursor alami gempa bumi. Mobilisasi ion-ion di atmosfer juga berdampak terhadap proses kelistrikan di atmosfer. Anomali termal merupakan proses fisika berikutnya yang terjadi secara asosiatif dengan emanasi radon dan ionisasi atmosfer. Salah satu indikator perubahan termal sebelum gempa bumi adalah peningkatan panas laten. Panas laten adalah jumlah panas yang dibutuhkan oleh zat untuk mengubah wujud atau fasa zat tersebut. Peningkatan panas laten sebagai prekursor alami gempa bumi dapat diketahui menggunakan sifat radiasi inframerah (Infrared Radiation atau IR) yang terdapat dalam teknologi pencitraan. Peningkatan panas laten juga berasosiasi dengan pembentukan fenomena awan gempa bumi yang memiliki ciri dan mekanisme yang berbeda dari awan hujan. Bumi memiliki sifat kemagnetan yang berasal dari magnet bumi. Medan magnet bumi dapat mengalami perubahan (anomali) akibat tekanan pada batuan penyusun lempeng karena batuan merupakan salah satu penghasil medan magnet bumi. Perubahan kemagnetan juga terukur dari gelombang elektromagnet frekuensi rendah (Ultra Low Frequency atau ULF). Anomali gelombang elektromagnetik ULF berasosiasi dengan proses-proses fisika pragempa bumi lainnya. Hasil studi anomali gelombang elektromagnetik ULF menunjukkan bahwa anomali ULF berhubungan dengan onset time, lead time, dan arah (azimuth) pusat gempa bumi (hiposenter).

  • Penulis: Muhyiatul Fadilah; Anna Permanasari
  • ISBN: 978-623-372-569-9
  • Halaman: 102
  • Ukuran: 15 x 23 cm
  • Tahun Terbit: 2022

Review

Belum ada ulasan.

Be the first to review “Literasi Fenomena Kimia-Fisika Alam Pragempa Bumi – Muhyiatul Fadilah; Anna Permanasari (E-Book)”

Pin It on Pinterest

Share This