Deskripsi
Hakekatnya pemikiran awal tentang pendidikan yang berlandaskan pada kebangsaan, muncul sebagai alternatif terhadap pendidikan kolonial. Dua tokoh terkemuka yang melahirkan pemikiran pendidikan di saat negeri ini sedang dijajah yaitu Ki Hadjar Dewantara (1889-1959) dan Mohammad Sjafe’i (1893-1969). Sebagai sebuah studi komparatif, buku ini mengulas dengan baik pemikiran pendidikan Dewantara dan Sjafe’i serta hal-hal yang mempengaruhinya.
Dewantara merumuskan konsep pendidikan Among untuk ‘memanusiakan manusia’ melalui institusi pendidikan Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa yang didirikannya pada 3 Juli 1922. Empat tahun kemudian, tepatnya 31 Oktober 1926, Sjafe’i hadir dengan konsep Pendidikan Keterampilan agar mampu ‘berdiri dikaki sendiri’ mendirikan Ruang Pendidik Indonesisch Nederland School (INS) di Kayutanam. Pendirian kedua sekolah ini mendobrak sistem pendidikan kolonial yang hanya mementingkan intelektualitas yang bertujuan untuk menjaga kelangsungan kekuasaan semata.
Meski hidup dalam alam sosial budaya yang berbeda, Dewantara yang merupakan orang Jawa dengan status ningratnya dan Sjafe’i rakyat biasa yang menjadi anak angkat seorang guru dari Minangkabau. Namun, mereka sama-sama menjadikan dunia pendidikan sebagai sarana perjuangan kemerdekaan untuk Republik.
- Penulis: Hera Hastuti
- ISBN: 978-623-08-0319-2
- Halaman: 150
- Ukuran: 15 x 23 cm
- Tahun Terbit: 2023