REALITAS KEPEMIMPINAN ISLAM – Zulkarnaini, S.Ag. M.Ag.

Rp61,000

Deskripsi

Kepemimpinan merupakan kekuatan aspirasional, kekuatan semangat, dan kekuatan moral yang kreatif, yang mampu mempengaruhi para anggota atau kelompoknya untuk mengubah sikap, sehingga mereka menjadi konform dengan keinginan pemimpin. Kepemimpinan kerupakan kemampuan seseorang untuk mempengaruhi dan memotivasi anggota atau kelompoknya.

Kepemimpinan Islam adalah kepemimpinan yang berdasarkan pada hukum Allah, oleh karena itu seorang pemimpin haruslah orang yang paling tahu tentang hukum ilahi. Sesungguhnya, dalam Islam, figur pemimpin yang ideal menjadi contoh dan suritauladan yang baik, bahkan menjadi rahmat bagi manusia (rahmatan linnas)  dan rahmat bagi alam (rahmatan lil’alamin) adalah Muhammad Rasulullah SAW, sebagaimana dalam firman-Nya:

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS.al-Ahzab [33]:21).

Sebenarnya, setiap manusia adalah pemimpin, minimal pemimpin terhadap seluruh metafisik dirinya. Dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas segala kepemimpinannya. Dalam Islam, seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memiliki sekurang-kurangnya 4 (empat) sifat dalam menjalankan kepemimpinannya, yakni :

  1. Siddiq (jujur) sehingga ia dapat dipercaya,
  2. Tabligh (penyampai) atau kemampuan berkomunikasi dan bernegosiasi,
  3. Amanah (bertanggung jawab) dalam menjalankan tugasnya,
  4. Fathonah (cerdas) dalam membuat perencanaan, visi, misi, strategi dan mengimplementasikannya.

Ada beberapa ciri penting yang menggambarkan kepemimpinan Islam yaitu:

  1. Setia kepada Allah. Pemimpin dan orang yang dipimpin terikat dengan kesetiaan kepada Allah.
  2. Tujuan Islam secara menyeluruh. Pemimpin melihat tujuan organisasi bukan saja berdasarkan kepentingan kelompok, tetapi juga dalam ruang lingkup kepentingan Islam yang lebih luas.
  3. Berpegang pada syariat dan akhlak Islam. Pemimpin terikat dengan peraturan Islam, dan boleh menjadi pemimpin selama ia berpegang teguh pada perintah syariah. Dalam mengendalikan urusannya ia harus patuh kepada adab-adab Islam, khususnya ketika berurusan dengan golongan oposisi atau orang-orang yang tak sepaham.
  4. Pengemban amanat. Pemimpin menerima kekuasaan sebagai amanah dari Allah Swt, yang disertai oleh tanggung jawab yang besar. Al-Quran memerintahkan pemimpin melaksanakan tugasnya untuk Allah dan menunjukkan sikap yang baik kepada pengikut atau bawahannya. Dalam Al-Quran Allah Swt berfirman: “(yaitu) orang-orang yang jika kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.” (QS. Al-Hajj [22]: 41).

Dalam rangka melaksanakan tugas-tugasnya, para penguasa dituntut untuk selalu melakukan musyawaroh, yakni bertukar pikiran dengan siapa yang dianggap tepat guna mencapai yang terbaik untuk semua. Slah satu ciri pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dicintai dan didoakan oleh rakyat.

  • Penulis: Zulkarnaini, S.Ag. M.Ag.
  • ISBN: 978-623-372-737-2
  • Halaman: 86
  • Ukuran: 15 x 23 cm
  • Tahun Terbit: 2022

Review

Belum ada ulasan.

Be the first to review “REALITAS KEPEMIMPINAN ISLAM – Zulkarnaini, S.Ag. M.Ag.”

Pin It on Pinterest

Share This