Buku para Rektor Universitas Islam Riau 1990-2018

Akhir tahun 2017 Presiden Joko Widodo menunjukkan keberpihakannya kepada industri kelapa sawit nasional. Dalam KTT ASEAN-Uni Eropa, menegaskan supaya diskriminasi terhadap kelapa sawit di Uni Eropa segera dihentikan. Sejumlah sikap dan kebijakan yang dianggap merugikan kepentingan ekonomi dan merusak citra negara produsen sawit juga harus dihilangkan.

Beberapa tahun yang lalu , penulis kami yg mantan rektor Universitas Islam Riau mengangkat isue ini : Sawit dikesankan negatif memang bukan baru. Itu kampanye hitam yang selama ini dilancarkan Eropa. Isu itu sudah menjadi manajemen yang terpola. Untuk itu, politik dagang kita perlu ditingkatkan, sebab berdasar kajian ilmiah, sawit tidak seperti itu.Yang mengatakan itu adalah Prof Hasan Basri Jumin. Dia satu-satunya profesor bio technology dari Indonesia yang hadir sebagai salah seorang peserta seminar international Conference on Agriculture di Barcelona pada Juli 2016 silam.
Bagi Prof Dr Ir Hasan Basri Jumin, MSc yang kini juga sebagai Guru Besar Universitas Islam Riau pada Fakultas Pertanian bidang Bio Teknologi UIR itu, kondisi realnya tidaklah sejelek yang dipaparkan itu.“Jadi pada dasarnya ini black campaign sebagai upaya beberapa negara-negara di Eropa untuk menjelekkan sawit. Sayangnya ini tidak di-counter oleh produsen minyak sawit kita. Nah, seharusnya ini tidak boleh lepas dari produsen minyak sawit kita. Sehingga harusnya di-counter secara ilmiah, untuk menjawab tudingan negatif tentang sawit,” tandas Prof Hasan Basri Jumin.
Bagi penerbit RajaGrafindo Persada, amanah mengemban karya Rektor Universitas Islam Riau dari tahun 1990 hingga sekarang , keberagaman latar keilmuan menjadikan kekhasan tersendiri dalam kami melayani literasi dari UIR . Sukses selalu ya Prof Detri Karya, Husnu Abadi, @syafrinaldseluruh civitas UNIVERSITAS ISLAM RIAU selamat berkarya 2018 .

Add Comment

Pin It on Pinterest